Sabtu, 03 November 2018


Kabupaten Tanah Tidung

Kabupaten Tanah Tidung adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia, yang disetujui pembentukannya pada Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 17 Juli 2007. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari 3 wilayah kecamatan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, yakni Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir dan Tanah Lia. Sejak tahun 2012, kabupaten ini merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur.
letak
Secara Geografis Kabupaten Tana Tidung terletak membujur pada posisi 1160 42’ 50’’ – 1170 49’ 50’’ Bujur Timur dan 30 12’’ 02’’ - 30 46’ 41’’ Lintang Utara.



Beberapa tempat wisata yang bisa di kunjungi untuk liburan keluarga atau bareng pacar ni (ups) di Kabupaten Tana Tidung:


1. Objek Persemaian Inhutani
Merupakan lokasi wisata yang letaknya tidak begitu jauh dengan ibukota Kabupaten Tana Tidung. Selama ini digunakan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat karena memiliki suasana yang sejuk dan nyaman dengan taman yang indah membawa kedamaian para pengunjungnya. 

Persemaian Inhutani


2. Obyek Wisata Hutan Lindung Sungai Sesayap
Melayari sepanjang sungai Sesayap dengan menggunakan perahu, kita dapat menikmati indahnya pemandangan dan pepohonan yang tumbuh subur disepanjang sungai. Dimana terdapat Pohon Perengat yang merupakan tempat berlindung dan berteduhnya berbagai hewan yang dilindungi seperti Kera, Burung dan hewan lainnya. selain itu buah Perengat juga dapat digunakan untuk Asam. Selain itu kita juga disuguhkan oleh pemandangan dimana para nelayan yang sedang menangkap ikan dan menjala Udang, karena daerah ini merupakan daerah penghasil Udang.



                                                                                 Obyek Wisata Hutan Lindung Sungai Sesayap

3.  Obyek Wisata gunung rian
Gunung Rian berada di Kecamatan Sesayap yang dihiasi air terjun yang indah mengalir sepanjang tahun. Kelebihannya dari wisata air terjun ini memiliki ketinggi + 90 m sampai ke puncaknya, air terjun ini terdiri dari beberapa umpakan. Setiap umpakan terdiri atas + 20m mendatar dan 20 m meninggi, Disana kita juga bisa memanjatnya sampai ke puncak air terjun. Jika kita hendak meneruskan perjalanan, anda jangan lupa mampir ker oleh-oleh khas Tidung Pale yaitu oleh-oleh madu asli dan juga udang sungai yang memiliki kualiatas ekspor sebagai tentengan Anda.

 
Keindahan air terjun Gunung Rian memang selalu memikat hati siapa saja. Guyuran air terjun yang pecah diantara bebatuan menjadikan sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan dan menyejukan hari dan pikiran. Ditambah lagi ketika kita menikmati eksotisme alam yang mengelilingi meluncurnya air dari ketinggian ini. Suara gemuruh air dan percikan air yang jatuh memberikan nuansa sekitar yang khas ketika kita berada di wisata air terjun ini.

                 Indonesia yang 70% daerahnya adalah perairan sudah jelas banyak menyuguhkan pemandangan alam seperti air terjun yang sangat eksotis dan menarik. Hanya saja, masih banyak dari keindahan alam yang belum diolah secara baik dan benar sehingga sangat sayang untuk dilewatkan.          satu lagi tempat wisata kalimatan utara (kaltara) yang anda harus kenjungi ketika berada di sana. Obejek Wisata alam di Tanah Tidung ini dapat anda dinikmati dengan berlayar di sungai Sesayap menggunakan perahu yang disediakan penduduk disana. Keindahan alam pemandangan dan pepohonan rimbun yang tumbuh subur hingga dapat dinikmati disepanjang sungai saat kita berlayar. Hutan lindung di tanah tidung ini adalah tempat untuk berlindung dan berteduhnya berbagai jenis hewan yang dilindungi seperti kera, beberapa jenis burung dan hewan lindung lainnya.

Beberapa jenis hewan berlindung pada Pohon Perengat. Pohon Perengat adalah pohon yang memiliki buah yang bisa dimanfaatkan untuk asam. Pemandangan Alam lain yang sangat menarik dan menakjubkan adalah ketika para nelayan disana sedang menangkap berbagai macam ikan dan menjala udang di sepanjang Sungai Sesayap. Bisa anda ketahui bahwa Sungai Sesayap terkenal sebagai salah satu daerah penghasil udang. Berikut ini adalah Foto keindahan Hutan Lindung Sungai Sesayap.


Sumber : radar tarakan http://kaltara.prokal.co



TEMPAT WISATA DI KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTARA



Nunukan merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Utara yang juga memiliki potensi wisata budaya dan pariwisata yang tak kalah menariknya dengan daerah tujuan wisata lain di Indonesia.

TAMAN NASIONAL KAYANG MENTARANG (TNKM)

Taman Nasional Kayan Mentarang , kawasan wisata alam meliputi Pantai Pulau Datok dan Bukit Lubang Tedong, Gunung Palung , Gunung Panti ,Cabang Panti, Kampung Baru, Sungai Matan dan Sungai Simpang, dengan luasnya 1.360.500 hektar, merupakan suatu kesatuan kawasan hutan primer dan hutan sekunder tua yang terbesar dan masih tersisa di Kalimantan dan seluruh Asia Tenggara.

Taman Nasional Kayan Mantarang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa bernilai tinggi baik jenis langka maupun dilindungi, keanekaragaman tipe ekosistem dari hutan hujan dataran rendah sampai hutan berlumut di pegunungan tinggi. Keanekaragaman hayati yang terkandung di Taman Nasional Kayan Mentarang memang sangat mengagumkan.  Pengamatan tumbuhan pulai , jelutung , ramin , Agathis , kayu ulin , rengas , gaharu , aren , berbagai jenis anggrek, palem, dan kantong semar. 

Selain itu, ada beberapa jenis tumbuhan yang belum semuanya dapat diidentifikasi karena merupakan jenis tumbuhan baru di Indonesia. serta mamalia endemik, primata (Beberapa jenis mamalia langka seperti macan dahan, beruang madu, lutung dahi putih , banteng) dan beberapa jenis burung terancam punah. Sungai-sungai yang ada di Taman Nasional Kayan Mantarang seperti S. Bahau, S. Kayan dan S. Mentarang digunakan sebagai transportasi menuju kawasan. Selama dalam perjalanan, selain dapat melihat berbagai jenis satwa yang ada di sekitar sungai, juga dapat melihat kelincahan longboat dalam melewati jeram, ataupun melawan arus yang cukup deras. 

Keberadaan sekitar 20.000 – 25.000 orang dari berbagai kelompok etnis Dayak yang bermukim di sekitar kawasan Taman Nasional Kayan Mantarang seperti Kenyah, Punan, Lun Daye, dan Lun Bawang, ternyata memiliki pengetahuan kearifan budaya sesuai dengan prinsip konservasi. Hal ini merupakan salah satu keunikan tersendiri di Taman Nasional Kayan Mentarang. Keunikan tersebut terlihat dari kemampuan masyarakat melestarikan keanekaragaman hayati di dalam kehidupannya. Sebagai contoh berbagai varietas dan jenis padi terpelihara dan terkoleksi dengan cukup baik untuk menunjang kehidupan masyarakat sehari-hari. Banyak peninggalan arkeologi berupa kuburan dan alat-alat dari batu yang terdapat di taman nasional (umurnya lebih 350 tahun), dan diperkirakan merupakan situs arkeologi yang sangat penting di Kalimantan. Ditemukannya kuburan batu di hulu Sungai Bahau dan hulu Sungai Pujungan, yang merupakan peninggalan suku Ngorek, mengindikasikan bahwa paling tidak sejak kurang lebih 400 tahun yang lalu masyarakat Dayak sudah menghuni kawasan ini. Peninggalan arkeologi yang paling padat ini diperkirakan sebagai peninggalan yang paling penting untuk pulau Borneo.

Masyarakat di dalam kawasan taman nasional masih sangat bergantung pada pemanfaatan hutan sebagai sumber penghidupan, seperti kayu, tumbuhan obat, dan binatang buruan. Mereka juga menjual tumbuhan dan binatan hutan, karena hanya ada sedikit peluang untuk mendapatkan uang tunai.


Bagaimana teman-teman? tertarik buat jalan-jalan ke Kalimantan Utara ?  

Minggu, 28 Oktober 2018

PULU HARAPAN (Bahasa Tidung Ver)

PULU HARAPAN

Oleh: Sarah Ulfa 


Dako kemindi de barisan pulu Utara Kalimantanku
Aliran dadaku terasa mengalir capot waktu tanokku gidau menduli, de pulu gitu
Capotno imbaya maya capot tumune pulu Tarakanku
De setiop pisuk pulu, ino cahaya harapan temuju dediriku, seakan semakin guang capot kemajuan kotaku
Suara harapan gino seakan ngelagow badan gitu guang mengabdi 
Buoi pango badan gitu sini de perantauan, hanya gium miting de ilmu pengetahuan
Senggitu kesaboi nyie saatno menduli de pulu harapanku, pulu Tarakan
Puluku,.... Genanggommu mika-mikang tendulu lumetku
Imbaya taka tumu maju intulud ngalap de indupi



Tarakan, 12 April 2018


PULAU HARAPAN

Oleh: Sarah Ulfa


Aku berdiri di barisan utara Kalimantankiu
Aliran darahku mengalir cepat ketika menginjakkan kembali kaki ini,  di pulau ini
Kecepatannya seirinh dengan percepatan pertumbuhan kota Tarakanku
Disetiap sudut pulaunya memancarkan sinar harapan kepaada diri ini, seakan menginginkan percepataan kemajuan kotaku

Suara harapan seakan memanggil tubuh ini untuk mengabdikan diri
Setelah sekian lama tubuh ini berada di perantauan hanya untuk mengais sedikit ilmu pengetahuan 
Kini tibalah saatnya untuk kembali ke pulau harapanku, Pulau Tarakan 
Pulauku,.... genggam eratlah tangan kecilku 
Bersama kita tumbuh dan melesat maju menggapai mimpi

Minggu, 29 April 2018



FORMULIR PENDAFTARAN AMKU LEMLAI SURI YOGYAKARTA 2018 

Nama                                       :
Tempat, Tanggal Lahir            :
Alamat Lengkap                     :
Jenis Kelamin                          :
Umur                                       :
Universitas                              :
Fakultas                                   :
Program Studi                         :
Semester                                  :
No.HP                                     :
Nama Lengkap Ayah              :
Pekerjaan Ayah                       :
Nama Lengkap Ibu                 :
Pekerjaan Ibu                          :
No.HP Org Tua/Wali              :
Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita        :



ESSAY

Membuat essay mengenai :
a.     Motivasi masuk AMKU LEMLAI SURI YOGYAKARTA
b.    Kontribusi untuk AMKU LEMLAI SURI YOGYAKARTA
c.     Kontribusi untuk KALIMANTAN UTARA

CV (curriculum  vitae)
Membuat CV data diri anda

Selasa, 27 Maret 2018

TENGGELAMNYA KAPAL WARMOND


Tenggelamnya Kapal Warmond

Assalamualaikum....
Halo, gaes.... sedulur memisa (teman-teman semuanya, campuran bahasa Jawa dan Bulungan #maksabanget).
Hari yang sangat cerah, kan? Oh, pastinya... Meskipun kadang-kadang di Jogja suka labil gitu. Hari ini hujan, besok panas banget. Syukurilah wahai manusia. Itulah namanya keseimbangan alam yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Alhamdulilah.
Tulisan saya pada kali ini berkaitan dengan kebudayaan yang ada di Kalimantan Utara, tepatnya di Kabupaten Bulungan. Bulungan adalah tempat saya tinggal. Kenapa disebut “Bulungan”? Hem, ada banyak maksud sih, ada arti historis dan bahasa. Secara historis karena di tempat itulah berdiri Kerajaan Bulungan. Apa? KERAJAAN BULUNGAN? ADA KERAJAAN DI PELOSOK SANA? Iya, ada. Percayalah sodara-sodara. Meskipun tidak seterkenal kerajaan di Jawa dan pulau lainnya, tapi kerajaan ini cukup menjanjikan (?).
Kerajaan Bulungan adalah kerajaan Islam yang cukup lama berdirinya, kira-kira tahun berdirinya 1731 M artinya sekitar 287 tahun. Selain itu, peringatan hari berdirinya Kerajaan Bulungan dijadikan sebagai sebuah Pesta Rakyat bernama Birau setiap 2 tahun sekali. Kalian bisa datang sekitar bulan April – Oktober. Saya kurang ingat, soalnya sudah lama tidak pulang kampung. Hiks. Pokoknya, acaranya seru. Terutama pembukaannya dan penutupannya, ada stan-stan pameran di Lapangan Agathis, Tanjung Selor. Ada banyak lomba, seperti lomba dayung perahu, lomba memanah, dan lain-lain.
Ehm, kembali ke laptop.
Selain karena historis, disebutkan juga kata “bulungan” berasal dari dua kata bahasa bulungan, yaitu “bulu” (bambu) dan “tengon” (benar). Karena ada kepercayaan putri yang pertama kali dimiliki oleh ketua adat pada masa itu (sebelum ada kerajaan) berasal dari bambu dan telur. Ah, pokoknya pembahasannya lumayan ribet. Silahkan baca di buku-buku sejarah (kalau ada) atau di brosur-brosur ketika datang ke Bulungan! Selain itu, monumen telur pecah juga ada di pertigaan jalan Sengkawit, di Tanjung Selor. Maaf ya, kalau salah, sekali lagi, saya sudah lama tidak pulang (hiks).
SEPERTI ITU...
TAPI... Yang mau saya bahas bukan tentang Kerajaan Bulungan secara detil. Takutnya nanti berubah menjadi buku, terus saya terkenal, bukaaan, tapi tentaaaaangg...
TENGGELAMNYA KAPAL WARMOND
Ea, ea, udah kayak film “Tenggelamnya Kapal Venderburg”, ye kaaan?
Kapal ini cukup legendaris. Jika ingin melihat fotonya secara langsung, bisa datang ke museum Bulungan di Jalan Kasimudin, Tanjung Palas. Sekitar 100 meter dari rumah saya! Gratis! Tidak dipungut biaya. Tapi, daripada foto kapal Warmond, kayaknya lebih banyak foto Kapal Boelongan Nederland. Dua kapal ini cukup tersohor sih (untuk warga Bulungan), kapal dengan penuh cerita mistis dan tragis.
Terkhusus untuk Kapal Boelongan Nederland, saya akan ceritakan secara ringkas dulu. Kapal ini adalah kapal kargo yang dibuat oleh Belanda sebagai transportasi Pemerintahan Kolonial ke Bulungan. Well, just for your information, Bulungan pada masa itu memiliki hubungan baik dengan Belanda, jadi belum ada ceritanya dijajah. Kecuali adanya perjanjian-perjanjian ekonomi yang agak timpang. Nah, tenggelamnya kapal ini berkaitan secara tidak langsung dengan cerita tenggelamnya Kapal Van Imhoff. Tawanan Jerman yang pada saat itu tenggelam, meminta bantuan kepada Kapal Boelongan Nederland. Namun, Kapal Boelongan Nederland yang berisi Pemerintah Kolonial tidak mau membantu, bahkan mendorong orang-orang yang berusaha naik.
Percayalah pada karma, karena beberapa hari setelah itu, kapal Boelongan Nederland ditembak oleh tentara Jepang dan akhirnya tenggelam di dekat perairan Padang, Sumatera Barat. Naas sekali, bukan? Hikmah dari kisah singkat ini, jangan terbutakan oleh segala macam fanatisme. Bantulah orang lain dikarenakan manusia, bukan asal maupun agama.
Selanjutnya, sodara-sodara sekalian bisa melihat di tulisan-tulisan yang banyak tersebar di dunia maya atau berkunjung ke Museum Bulungan (promosi itu wajib).
Sementara itu, Kapal Warmond adalah kapal pesiar yang konon dihadiahkan oleh Ratu Wihelmina (Kepala Negara Kerajaan Belanda masa itu). Kapal yang mewah pada masanya ini diduga untuk mengambil hati Kerajaan Bulungan untuk memudahkan Belanda mengeksploitasi minyak di Tarakan. Untuk kebenarannya sendiri bisa ditanyakan kepada rumput yang bergoyang. Karena hati orang siapa yang tahu?
Kapal Warmond tenggelam karena ditembak oleh tentara Australia. Tentara Australia mengira kapal tersebut milik Jepang saat operasi pembebasan Tarakan, yang dikenal dengan nama sandi Operation Oboe. Sebuah operasi pembebasan seluruh pusat perminyakan di Kalimantan terutama di Tarakan, Balikpapan, dan Teluk Brunei yang dirancang oleh Jendral Douglas MacArthur sejak 1944. Sedangkan untuk penembakan Kapal Warmond masih belum diketahui.
Kondisi yang cukup rusak, Warmond sempat di arahkan ke pinggir Sungai Kayan. Namun, saat ditarik menuju Tanjung Selor, kapal tersebut tenggelam ke tengah sungai akibat tali kawat yang menariknya putus. Agar kapal lain yang melintas di sungai tidak menabrak lokasi bangkai kapal, maka Sultan memasang rambu pengaman. Sayangnya, rambu itu hanyut dihantam kapal yang membawa kayu pada era kejayaan kayu log sekitar tahun 1980-an.
Ada rencana oleh Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara dan Pemerintahan Kabupaten Bulungan untuk menaikkan Warmond ke permukaan dan menjadikannya sebagai objek sejarah dan wisata. Kita tunggu saja realisasinya. Sebelumnya pernah ada rencana untuk mengangkat kapal tersebut, namun tidak pernah terlaksana. Dipercaya, oleh orang-orang, karena ada jin penunggunya. Ya, di dalam Islam, perairan pun dihuni oleh Jin. Percaya maupun tidak, serahkan kepada Allah SWT saja.
Selain itu, beberapa orang juga meyakini bahwa kapal tersebut tenggelam di depan area kerajaan. Artinya di depan Pelabuhan Sentosa Tanjung Selor – Tanjung Palas. Atau bisa jadi di depan rumah saya! (omegat). Tapi, semuanya hanyalah kemungkinan, karena belum ada yang mengetahui secara pasti. Terlebih lagi dengan adanya bencana banjir awal 2015 lalu, kemungkinan puing-puing atau bahkan Warmond sendiri berpindah tempat, kan?
By the way, kalau seandainya Kapal Warmond akan diangkat, apakah kalian tertarik datang ke Bulungan? Yah, selain Kapal Warmond, kalian juga bisa melihat situs sejarah yang menarik untuk diikuti. Bahkan, saya sebagai warga asli masih menyukainya. Penuh misteri dan suasana mistis (huss). Mungkin lain kali saya bisa bercerita tentang hantu (khas) yang dimiliki oleh Bulungan (ngawur).
Demikian, tulisan sejarah dari saya yang tidak seberapa ini. Kalian bisa mencari referensi lain, karena saya tidak menulis artikel ilmiah, hanya artikel biasa saja. Jangan dijadikan sumber untuk membuat makalah, ya, apalagi skripsi. Jangaaannn... sangat tidak kredibel.
Selanjutnya, hanya kepada Allah-lah saya meminta pertolongan dan pengampunan.
Wallahu a’lam bisshawab.
Wassalamualaikum

*(tulisan lainnya oleh penulis bisa dilihat di yoshioka297.blogspot.co.id)

Selasa, 03 Oktober 2017

AMKU "Lemlai Suri YK" Bantu Warga Melaksanakan Qurban.

Dalam rangka silaturhami dan memperingati Idul Adha 1 Dzulhijah 1438 H / 31 Agustus 2017 di  wilayah Kauman Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta, Asrama Mahasiswa Kalimantan Utara turut berpartisipasi dalam