"Wadah mahasiswa dalam berorganisasi & mengembangkan nilai-nilai pendidikan & kebudayaan KALTARA"
Sabtu, 03 November 2018
TEMPAT WISATA DI KABUPATEN
NUNUKAN KALIMANTAN UTARA
Nunukan merupakan salah satu
kabupaten di Kalimantan Utara yang juga memiliki potensi wisata budaya dan
pariwisata yang tak kalah menariknya dengan daerah tujuan wisata lain di
Indonesia.
TAMAN NASIONAL KAYANG MENTARANG
(TNKM)
Taman Nasional Kayan Mentarang ,
kawasan wisata alam meliputi Pantai Pulau Datok dan Bukit Lubang Tedong, Gunung
Palung , Gunung Panti ,Cabang Panti, Kampung Baru, Sungai Matan dan Sungai
Simpang, dengan luasnya 1.360.500 hektar, merupakan suatu kesatuan kawasan
hutan primer dan hutan sekunder tua yang terbesar dan masih tersisa di
Kalimantan dan seluruh Asia Tenggara.
Taman Nasional Kayan Mantarang memiliki
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa bernilai tinggi baik jenis langka
maupun dilindungi, keanekaragaman tipe ekosistem dari hutan hujan dataran
rendah sampai hutan berlumut di pegunungan tinggi. Keanekaragaman hayati yang
terkandung di Taman Nasional Kayan Mentarang memang sangat mengagumkan. Pengamatan tumbuhan pulai , jelutung , ramin
, Agathis , kayu ulin , rengas , gaharu , aren , berbagai jenis anggrek, palem,
dan kantong semar.
Selain itu, ada beberapa jenis tumbuhan yang belum semuanya
dapat diidentifikasi karena merupakan jenis tumbuhan baru di Indonesia. serta
mamalia endemik, primata (Beberapa jenis mamalia langka seperti macan dahan,
beruang madu, lutung dahi putih , banteng) dan beberapa jenis burung terancam
punah. Sungai-sungai yang ada di Taman Nasional Kayan Mantarang seperti S.
Bahau, S. Kayan dan S. Mentarang digunakan sebagai transportasi menuju kawasan.
Selama dalam perjalanan, selain dapat melihat berbagai jenis satwa yang ada di
sekitar sungai, juga dapat melihat kelincahan longboat dalam melewati jeram,
ataupun melawan arus yang cukup deras.
Keberadaan sekitar 20.000 – 25.000 orang
dari berbagai kelompok etnis Dayak yang bermukim di sekitar kawasan Taman
Nasional Kayan Mantarang seperti Kenyah, Punan, Lun Daye, dan Lun Bawang,
ternyata memiliki pengetahuan kearifan budaya sesuai dengan prinsip konservasi.
Hal ini merupakan salah satu keunikan tersendiri di Taman Nasional Kayan
Mentarang. Keunikan tersebut terlihat dari kemampuan masyarakat melestarikan
keanekaragaman hayati di dalam kehidupannya. Sebagai contoh berbagai varietas
dan jenis padi terpelihara dan terkoleksi dengan cukup baik untuk menunjang
kehidupan masyarakat sehari-hari. Banyak peninggalan arkeologi berupa kuburan
dan alat-alat dari batu yang terdapat di taman nasional (umurnya lebih 350 tahun),
dan diperkirakan merupakan situs arkeologi yang sangat penting di Kalimantan.
Ditemukannya kuburan batu di hulu Sungai Bahau dan hulu Sungai Pujungan, yang
merupakan peninggalan suku Ngorek, mengindikasikan bahwa paling tidak sejak
kurang lebih 400 tahun yang lalu masyarakat Dayak sudah menghuni kawasan ini.
Peninggalan arkeologi yang paling padat ini diperkirakan sebagai peninggalan
yang paling penting untuk pulau Borneo.
Masyarakat di dalam kawasan taman
nasional masih sangat bergantung pada pemanfaatan hutan sebagai sumber
penghidupan, seperti kayu, tumbuhan obat, dan binatang buruan. Mereka juga
menjual tumbuhan dan binatan hutan, karena hanya ada sedikit peluang untuk
mendapatkan uang tunai.
Bagaimana teman-teman? tertarik buat jalan-jalan ke Kalimantan Utara ?
Langganan:
Postingan (Atom)